Menurut
para ahli, toleransi adalah suatu sikap yang saling menghargai
kelompok-kelompok atau anatar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup
lainnya. Toleransi adalah suatu perbuatan yang melarang terjadinya
diskriminasi. Agama nampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Toleransi agama sering kali kita jumpai di masyarakat, adanya
toleransi agama menimbulkan adanya sikap saling menghormati masing-masing
pemeluk agama.
Pengertian
toleransi antar umat beragama seperti dalam surat Al-Kafrun ayat 5, yaitu
meyakini bahwa agama ku adalah agama ku, dan agama mu adalah agama mu. Dengan
kata lain toleransi bergama adalah saling respect atau menghargai agama orang
lain dan tidak boleh memaksakan orang lain untuk menganut agama yang kita yakini.
Memang
benar, sebenar-benarnya ajaran adalah ajaran agama. Tapi, agama pun dilarang
untuk dipaksakan kepada orang lain. Seperti dijelaskan dalam al-Qur’an, yang
artinya:
“seandainya Tuhan mu menghendaki, tentu
berimanlah semua orang di muka bumi tanpa terkecuali. Apakah engkau (hei
Muhammad) akan memaksa umat manusia sehingga mereka menjadi beriman?” (QS.
10:99).
Dari
penjelasan ayat diatas, sangat jelas bahwa Tuhan pun membebaskan hambanya untuk
memeluk agama yang ingin mereka anut. Dengan begitu, kebebasan beragama sudah
menjadi fitrah untuk manusia. Karena manusia satu, yaitu Universal. Dan setiap
manusia dilahirkan dengan kebebasan mereka masing-masing.
Oleh
karena itu, prinsip kebebasan beragama adalah sentral sekali dalam tatanan
sosial dan politik manusia. Toh peran agama sesungguhnya adalah membuat orang
sadar akan fakta bahwa dirinya bagian dari umat manusia dan alam semesta. Jika
toleransi beragama ingin tercapai maka masyrakat Indonesia harus memahami dan
mengaplikasikan perkataan Gusdur, yaitu: “tak
penting apapun agama atau suku mu, kalau kamu bisa melakukan hal yang baik
untuk semua orang, orang tidak pernah menanyakan apa agama mu”.
Pada
dasarnya manuia tidak mungkin akur, karena manusia mempunyai emosi sebagai
atribut yang menyusahkan yang tidak terlihat dan mudah berubah-ubah. Jika umat
beragama khususnya di Indonesia memiliki persahabatan atau rasa cinta sesama
rakyat Indonesia, meskipun berbeda agam itu akan menjadi menyenangkan dan tidak
ada konflik di dalamnya.
Tatapi
jika ada suatu hal yang mengubahnya menjadi dendam dan kebencian, maka itu bisa
memancarkan pikiran untuk saling mementingkan diri sendiri, kelompok sendiri
sehingga akan terjadi hal-hal yng tidak diinginkan. Seperti konflik agama,
pembunuhan, pembakaran tempat ibadah, dan sebagainya.
Maka,
untuk mencegah hal yang seperti itu terjadi, setiap individu harus selalu
mempnyai rasa cinta kepada yang lain, saling menghargai, saling tolong-menolong
dan sebagainya. Maka disana akan tercipta situasi yang damai, aman dan tentram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar